… Hidrotubasi, Nyeri-nyeri Gemana Gitu ..

Hello Semuanya,

Hari ini adalah hari yang spesial buat aku. Cukup spesial karena aku menjalani satu tahapan dari kehidupanku sebagai calon Ibu. Memang si jabang bayi belum muncul, tapi aku yakin dia tidak akan lama lagi akan meramaikan keluarga besar Sitohang dan Simanjuntak. Aminnn…

Di awal tahun ini aku berjanji pada diriku sendiri – dengan persetujuan Bang Denny tentunya – untuk melanjutkan program pregnancy yang sempat tertunda tahun lalu.  Sebelumnya aku berobat ke dokter fertilisasi, dr Binarwan Halim yang terletak di jalan Pandu/Pemuda. Karena alasan biaya program yang cukup mahal, kami berdua sepakat menunda sampe awal tahun 2011.

Sebenernya selain dr Binarwan, pihak keluarga Sitohang sempat merekomendasikan 1 nama dokter  yakni dr Irwanto Phen yang pernah mengurus Tek Yum (namboru Bang Denny) yang “kosong” selama hampir 9 tahun. Tek Yum ternyata berhasil hamil setelah di”pegang” dokter Irwanto. Akhirnya dengan rekomendasi itu, aku ambil keputusan get second opinion ke dr Irwanto.

Pertemuan pertama, posisi rahimku di USG dan sekalian bibir rahim untuk cek HPV. Kata dokter, aku tidak ada masalah. Sangat berbeda dengan diagnosis dr Binarwan yang mengatakan sel telurku kecil-kecil yang menjadikan aku tidak subur. Selain itu bibir rahimku harus dites HPV dulu untuk menghindari kemungkinan virus penyebab kanker.

Jujur aku bingung dengan 2 diagnosa dokter yang berbeda. Padahal dr Irwanto ini terbilang senior Obgyn di Medan lho. Karena namboru bang Denny kenal dekat dengan dr Irwanto, akhirnya pertemuan pertama kami tidak dikenakan biaya alias gratis bow. Puji Tuhan, setidaknya bisa berhemat.

Kebetulan beberapa hari kemudian aku haid, jadi belum bisa diambil tindakan dokter. Dokter hanya bilang minggu depan harus datang lagi untuk ngecek sperm bang Denny. Seminggu kemudian kami balik kesana dan sperm bang Denny dinyatakan bagus, tidak ada masalah. Aku bersyukur banget. Dokter langsung rekomendasikan aku hidrotubasi alias rahimku dipompa.

Langsung aku search di google apa itu hidrotubasi. Hidrotubasi adalah proses memasukkan cairan (Kanamycin 1 gram, deksametason 5 mg, dan antipasmodik cair) ke dalam rahim dengan alat hidrotubator untuk menilai kelancaran masuknya cairan di saluran tuba. Hidrotubasi ini adalah tahapan awal sebelum inseminasi. Tapi bukan berarti setiap pasien yang menjalani hidrotubasi akan inseminasi, karena biasanya pasien yang mengalami penyumbatan setelah di hidrotubasi langsung bisa hamil, tanpa perlu insem.

Hidrotubasi umumnya dilakukan wanita yang sudah menikah setahun tapi belum memiliki anak, sedangkan inseminasi biasanya dilakukan wanita menikah yang sudah lima tahun tidak memiliki anak.

Alat hidrotubator ini seperti suntikan bermuncung panjang seperti selang. Selang ini diisi cairan dan dimasukkan melalui miss V, kemudian tembus melalui bibir rahim, melewati saluran leher rahim dan rongga rahim, dan menuju ke saluran tuba. Bila cairan bisa melewati jalur tadi dengan baik dan sampai ke tuba falopi dengan baik, berarti tidak ada penyumbatan.  Namun bila cairan keluar lagi, berarti ada yang tersumbat.

Sumbatan tuba falopi ini sendiri dibagi menjadi 3 bagian yakni sumbatan rendah yakni keadaan 2 tuba falopi baik, sumbatan sedang atau salah satu tuba tersumbat,  sumbatan agak tinggi dimana kedua tuba tersumbat tapi masih bisa diobati, dan sumbatan tinggi dimana saluran tuba mampet dan sulit diobati.

Dokter menyarankan aku secepatnya di hidrotubasi setelah haid bersih. Jadilah hari ini aku dirujuk ke RSIA Stella Maris di Multatuli Medan. Rumah sakitnya cozy banget. Kebetulan dr Irwanto pemegang saham terbesar juga di rumah sakit itu jadi dia merujuk kesana. Aku disarankan datang pukul 9 pagi. Aku ajak inang mertuaku dan namboruku. Bang Denny juga terpaksa ijin masuk setengah hari untuk nemenin.

Jam 10 akhirnya dokter datang, lengkap dengan pakaian operasinya. Hidrotubasi ini memang dilakukan di ruang bedah. Aku juga disuruh pake baju khusus untuk pasien yang mo operasi. Aku ga ada deg-degan sama sekali, mungkin karena pernah menjalani operasi usus buntu tahun 2008 jadi ruang operasi bukan ancaman. Justru aku paling seru ketika 6-7 orang yang terdiri dari suster dan dokter sibuk ngurusin aku, kaya diperhatiin aja gitu. Hehehe..

Aku dibius total untuk menghindari trauma pasien saat tindakan. Hidrotubasi sendiri tidak memakan waktu lama, paling 15-30 menit paling lama, tergantung tingkat penyumbatan. Tidak lama aku bisa mendengar sayup-sayup suara dan aku liat Bang Denny duduk di sebelah aku. Seperti obat biusnya sudah mulai hilang. Seiring bius menghilang, nyeri di perut mulai terasa. Percis seperti haid hari pertama.

Aduh paling males ngerasain nyeri begini, belum lagi ditambah mual akibat bius. Untung aku puasa tadi malam, jadi ga gitu banyak muntahnya. Karena masih pusing banget, aku disuruh tidur lagi. Masih terasa ada cairan yang keluar melalui miss V, mungkin antibiotiknya masih banyak yang tersisa di dalam makanya masih nyeri.

Setelah sadar, aku diperbolehkan pulang. Cairan antibiotik lama-lama berkurang digantikan darah seperti darah haid. Meskipun sudah sadar tapi efek obat bius ini masih membuatku pengen tidur lebih lama lagi. Akhirnya setelah pulang ke rumah jam 2 siang, aku tidur sampe jam setengah 7 malam. Puassss banget..

Dokter meminta aku datang lagi ke prakteknya di Jalan Sumatera, Medan untuk membahas hasil hidrotubasi hari ini. Sampe sekarang jadinya aku belum tau apakah memang aku ada penyumbatan atau tidak. Mudah-mudahan tidak ada yang aneh-aneh ya.. Please God..

Beginilah perjuangan calon mamak-mamak yang pengen punya momongan. Memang perlu usaha dan uang ekstra, tapi aku yakin ini memang rencana Tuhan buat aku dan Bang Denny. Tak perlu dibawa stress, tak perlu dibawa sedih, justru aku sangat menikmatinya. Aku sangat senang menjalani ini semua karena aku jadi lebih mengerti proses medis yang kulalui dan bisa membantu calon ibu lainnya. Aku berdoa semoga tahapan Hidrotubasi ini bisa membuahkan hasil positif. Tapi apapun rencana Tuhan, aku terima lapang dada. Yang penting selalu berpikir positif dan dibawa enjoy. Yang ga enjoy cuman pas bayar aja sih.. hahaha..

Puji Tuhan, dr Irwanto sangat baik sama kami. Thanks buat Namboru Niar yang selalu menemani berobat, sehingga dokter mau kasih diskon 50 persen. Umumnya biaya hidrotubasi mencapai 2 juta, tapi aku cuma bayar 1 juta. Lumayan kan diskonnya.. Hehehe.. Semogalah berujung baik usaha kami ini..

Doakan aku dan Bang Denny ya.. Bless you all..

Ledy Simanjuntak